Rama Pratama yang sejak awal oleh Fraksi ditugaskan di Panitia Anggaran DPR menyatakan tidak pernah mengetahui, apalagi menghadiri, pertemuan di Hotel Ritz Carlton seperti dikatakan terdakwa Abdul Hadi Djamal, anggota Panitia Anggaran DPR yang juga anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. Rama menyebutkan, soal anggaran dana stimulus dibahas oleh seluruh anggota Panitia Anggaran yang berasal dari seluruh fraksi di DPR. Kenaikan dana stimulus dibahas dan disepakati bersamaan dengan kenaikan atau pencoretan program yang diajukan oleh pemerintah. “Saya juga tidak secara detil mengetahui anggaran per program dari dana stimulus tersebut, apalagi soal pembangunan dermaga yang tidak ada kaitannya dengan tugas saya di Komisi XI,” tutur Rama lagi.
Sebagai bagian dari korps yang menginginkan terwujudnya DPR bersih, Rama bersedia bekerjasama dengan pihak KPK ataupun Badan Kehormatan DPR untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut. “Sebagai langkah awal, saya telah memberikan klarifikasi ke fraksi dan partai, dan partai memberikan dukungan penuh kepada saya,” ujar Rama. Menurutnya, PKS juga akan mempertimbangkan langkah hukum atas lontaran tersangka Abdul Hadi Djamal yang bernuansa insinuatif ini.
Akhirnya, Rama meminta seluruh pihak untuk menaati proses hukum yang berlangsung. Hingga saat ini KPK belum mengeluarkan pernyataan tentang keterlibatan pihak-pihak di luar tiga orang yang ditangkap tangan. “Semua pihak mesti lebih berhati-hati mengeluarkan pernyataan dimasa kampanye seperti ini, jangan cederai pihak-pihak yang tidak terkait untuk sekedar menjatuhkan peserta pemilu lain,” ujar Rama. Secara pribadi, meski merasa terganggu dengan pemberitaan ini, namun Rama menyatakan tidak terpengaruh dalam upayanya untuk memenangkan PKS di daerah pemilihannya di Jakarta Timur. Ia meyakini masyarakat cukup dewasa untuk segera mendapatkan pemberitaan yang benar dan rasional.
0 comments:
Posting Komentar