Tak Penuhi Undangan Rapat Timwas Century, Demokrat Puji KPK
Berbeda dengan Anggota Timwas lainnya, Partai Demokrat malah mendukung sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lagi-lagi mangkir dari undangan rapat Timwas Century di DPR.
Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi mengatakan bahwa sikap KPK patut diapresiasi. Sebab, menurutnya, KPK tidak ingin terpengaruh dengan hiruk pikuk politik di DPR.
Oleh sebab itu, menurut Achsanul, KPK ingin fokus pada tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi pemberantasan korupsi.
Mereka tidak ingin agar hal ini terpengaruh oleh hiruk pikuk di parlemen, sehingga KPK ingin fokus. Saya tidak tahu apakah KPK punya prasangka nantinya akan berpengaruh pada proses hukum yang dia lakukan, mungkin pertimbanganya itu,” kata Achsanul seperti dilansir inilah.com.
“Saya kalau niatnya tulus, untuk independensi hukum saya dukung ini. Alasan ini saya sendiri dapat menerima. Karena hiruk pikuk politik jangan sampai mengganggu kerja KPK. Karena di DPR, Timwas ini malah makin banyak membentuk opini,” lanjut Achsanul.
Sebelumnya, Anggota Timwas Century DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, Timwas akan panggil paksa institusi tindak kejahatan korupsi itu untuk menjelaskan perkembangan kasus bailout yang merugikan keuangan negara senilai Rp 6,7 triliun itu.
“Kami harus bersabar lagi, apakah mau dipanggil paksa. DPR sedang mempertimbangkan pemanggilan paksa. Karena menurut UU MD3 kami bisa memanggil paksa,” kata Hendrawan.
Sementara, Anggota Timwas Century dari Fraksi PPP, Ahmad Yani sangat menyayangkan sikap KPK yang terkesan mengabaikan DPR. Menurutnya, KPK terlalu angkuh sebagai penegak hukum.
“Mungkin KPK merasa dirinya sudah di atas semuanya, sudah di atas angin,” kata Yani.
Berbeda dengan Anggota Timwas lainnya, Partai Demokrat malah mendukung sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lagi-lagi mangkir dari undangan rapat Timwas Century di DPR.
Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi mengatakan bahwa sikap KPK patut diapresiasi. Sebab, menurutnya, KPK tidak ingin terpengaruh dengan hiruk pikuk politik di DPR.
Oleh sebab itu, menurut Achsanul, KPK ingin fokus pada tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi pemberantasan korupsi.
Mereka tidak ingin agar hal ini terpengaruh oleh hiruk pikuk di parlemen, sehingga KPK ingin fokus. Saya tidak tahu apakah KPK punya prasangka nantinya akan berpengaruh pada proses hukum yang dia lakukan, mungkin pertimbanganya itu,” kata Achsanul seperti dilansir inilah.com.
“Saya kalau niatnya tulus, untuk independensi hukum saya dukung ini. Alasan ini saya sendiri dapat menerima. Karena hiruk pikuk politik jangan sampai mengganggu kerja KPK. Karena di DPR, Timwas ini malah makin banyak membentuk opini,” lanjut Achsanul.
Sebelumnya, Anggota Timwas Century DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, Timwas akan panggil paksa institusi tindak kejahatan korupsi itu untuk menjelaskan perkembangan kasus bailout yang merugikan keuangan negara senilai Rp 6,7 triliun itu.
“Kami harus bersabar lagi, apakah mau dipanggil paksa. DPR sedang mempertimbangkan pemanggilan paksa. Karena menurut UU MD3 kami bisa memanggil paksa,” kata Hendrawan.
Sementara, Anggota Timwas Century dari Fraksi PPP, Ahmad Yani sangat menyayangkan sikap KPK yang terkesan mengabaikan DPR. Menurutnya, KPK terlalu angkuh sebagai penegak hukum.
“Mungkin KPK merasa dirinya sudah di atas semuanya, sudah di atas angin,” kata Yani.
0 comments:
Posting Komentar