Wakaf Quran
News Update :

Ratusan Warga Kampung Buton Jayapura "Jatuh Hati" dengan PKS, Ada Apa?

Sabtu, Juni 01, 2013

Ratusan Warga Kampung Buton Jayapura "Jatuh Hati" dengan PKS, Ada Apa?
 
JAYAPURA- Adalah Kampung Megapura Skyline, telah mulai dihuni oleh warga berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara sejak awal 1970-an. Kampung ini tepatnya berada di salah satu puncak pegunungan Skyline di Jayapura, yang merupakan pegunungan pemisah antara Distrik Jayapura Selatan dan Distrik Abepura. Dua akses jalan berkelok-kelok di pegunungan ini  merupakan jalan penting yang menghubungkan dua pusat kota di ibukota Papua ini, yakni Abepura dan pusat Jayapura.

Kampung Megapura Skyline ini sendiri berjarak sekitar 1,5 km dari jalan utama. Bagi Anda yang mengenakan kendaraan umum, tersedia ojek di pinggir jalan yang akan membawa Anda menuju kampung yang saat ini lebih dikenal dengan nama Kampung Buton itu. Insya Allah, jika ada waktu di suatu saat nanti kita akan kisahkan lebih detil awal mula mereka mendiami kampung nan jauh dari kebisingan kota itu.

Di kampung yang dihuni oleh sekitar 300-an kepala keluarga inilah aksi penuh cinta dari kader-kader keadilan Jayapura, Jumat (31/5) kemarin, digelar. Ini bukanlah aksi yang pertama kali dilaksanakan di sana. Telah lebih dari sepuluh tahun yang lalu, berbagai aksi dari kader partai dakwah, dari mulai mengisi pengajian rutin, khatib Jumat, pemotongan hewan qurban, berbagai bantuan kemanusiaan, hingga senam pekanan digelar di sana. Bahkan kini, sejumlah penduduknya telah menjadi kader tarbiyah, penggerak dakwah di kampung itu.

Namun, ada nuansa berbeda dengan aksi Jumat kemarin. Warga Buton itu seolah tumpah ruah memenuhi pusat pelayanan kesehatan murah serba Rp 3 ribu itu. Pasalnya, itulah pertama kalinya warga bisa menikmati pelayanan berupa pemeriksaan gula darah, asam urat dan malaria dengan hanya membayar Rp. 3 ribu per item pelayanan. Obat pun dapat diperoleh dengan gratis. Selama ini, mereka harus rela merogoh kocek hingga ratusan ribu untuk mendapatkan pelayanan serupa di tempat lain.

Luar biasa, warga pun membludak ingin menikmati aksi laskar keadilan itu. Melihat antusiasme warga, aksi yang sedianya akan dimulai selepas Asar itu pun dimajukan pembukaannya ke pukul 2 siang. Biasanya aksi serupa berakhir ketika Adzan Magrib berkumandang, lagi-lagi dokter dan tenaga medis itu pun baru bisa menyesaikan aksinya hingga larut malam. Selepas shalat Isya, masih terdapat sejumlah pasien mengantri yang harus dilayani. Baru pada sekitar pukul 20.00 aksi itu pun bisa dituntaskan.

Namun, lagi-lagi dokter belum bisa pulang, karena sebuah keluarga memintanya untuk menjenguk salah seorang ibu yang sudah tidak bisa lagi berjalan. Selain karena usianya yang telah renta, sehari sebelumnya sang ibu baru saja terkena musibah. Ketika hendak menghidupkan ricecookernya, ia tersengat arus listrik. Maka dokter pun mendatangi pasien itu, memeriksa, merawat, dan memberikan sejumlah obat untuk penyembuhannya.

Akhirnya tuntas sudah aksi cinta kali ini. Rombongan terdiri dari 3 mobil dan puluhan motor yang membawa tenaga medis, dokter, dan kader-kader keadilan itu pun bisa meninggalkan lokasi pelayanan kesehatan. Meski lelah, para laskar cinta itu pun tersenyum bahagia, karena aksinya kali ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh warga.

Dari sejumlah pasien yang berobat kali ini, terdapat sejumlah lansia yang harus dipapah menuju lokasi pelayanan kesehatan. Sehingga ketika kembali ke kediamannya, sejumlah kader pun turut mengantarnya dengan membopongnya di atas motor. Terdapat juga seorang anak berusia 7 tahun penderita hidrocepalus. Hingga usianya yang seharusnya sudah mulai berada di kelas 1 SD itu, si anak belum bisa berjalan. Maka, koordinator aksi kali ini yang tidak lain adalah ketua Fraksi PKS DPRD Kota Jayapura, Suherman, SH pun siap memfasilitasi untuk pengobatan dan perawatan selanjutnya. Aksi penuh cinta ini pun mendapat simpati yang luar biasa dari warga Kampung Buton. Mereka jatuh hati dengan PKS yang selalu peduli kapan saja, kepada siapa saja, lintas suku dan agama. Karena memang PKS milik semua dan untuk semua.

Sampai jumpa, wahai warga Kampung Buton pada aksi pelayanan kesehatan berikutnya. Kami juga mengucapkan selamat menantikan program aksi lainnya berupa “Sekolah Ibu” yang akan digelar di bulan Juni ini. Ya, dalam program Sekolah Ibu itu, berbagai keterampilan khas kaum Hawa, dari mulai keterampilan di dapur hingga pelatihan parenting dapat dinikmati warga kampung Buton dengan gratis. Alhamdulillah sekolah yang memberdayakan kaum ibu dan remaja putri itu telah disepakati warga dan kader-kader keadilan untuk dimulai pada bulan Juni ini.

*by Masdi Abu Hani @MasdiAbuHani on twitter
Share this Article on :

0 comments: