3. Setujuilah pendapat mereka
Ikhwah fillah, belajarlah menyetujui pendapat orang lain.
- Terkadang tidak cukup dengan.anggukan kepala, ada beberapa orang yang lebih yakin melanjutkan komunikasi dengan kita ketika ada sebuah ucapan (kata-kata) persetujuan yang muncul dari mulut kita.
- Tidak terburu mengawali kalimat dengan mengatakan ”Tidak setuju” pada orang lain ketika ada yang berbeda dengan pendapat kita kecuali betul-betul mutlak keliru dan waktu percakapan kita pendek.
- Misal mereka mengatakn : Saya pikir PKS munafik jika tidak mengakui bahwa ujung-ujung perjuangannya adalah kekuasaan...
- Lebih diterima jika kita mengatakan ”Sungguh menarik untuk didiskusikan apa yang bapak Ali tadi sampaikan, mungkin pak Ali pernah mendengar diskusi di TV...” Atau ”Mungkin memang ada benarnya apa yang bapak Ali sampaikan, namun yang menarik pak Ali, sebenarnya adalah bagaimana PKS menilai sebuah kekuasaan, mungkin bapak pernah mendengar...,
- NB : memperbanyak menyebut nama lawan bicara dan mengurangi menyebut saya, aku, ana dan lain-lain akan terasa berbeda jika kita berbicara ”menurut saya...” ”wah saya kayaknya perlu meluruskan nih...”(kesan defensif).
- Akuilah jika kita memang salah atau ada kelemahan kita yang diungkap oleh lawan bicara kita. Kita akan dianggap lebih dewasa jika bisa tenang mengakui kelemahan kita dengan cara berterima kasih pada mereka karena diingatkan dan minta doa mereka agar kita bisa bersegera membenahi kelemahan kita.
- Tahanlah diri untuk tidak berdebat
- Ingat bahwa orang akan ”malas” berkomunikasi dengan kita jika kita terindikasi berseberangan pendapat dan tidak mau menyetujui pendapat-pendapat mereka. Disinilah seni berkomunikasi.
4. Dengarkan mereka
- Simaklah perkataan lawan bicara dengan cara mendengarkan setiap kata yang keluar. Semakin kita mendengarkan, akan semakin terbuka peluang bagi kita untuk menemukan cara/celah masuk dalam berkomunikasi lebih lanjut. Sikap berkonsentrasi dalam mendengarkan juga menyenagkan si lawan bicara karena mereka merasa ”diorangkan”.
- Pendengar yang baik selalu membiarkan orang untuk menceritakan cerita favorit mereka yaitu ”cerita dari mereka sendiri”.
- Orang akan menghormati kita jika kita serius mendengarkan mereka. Usahakan ada tatapan mata dan usahakan posisi tubuh kita dalam posisi terbaik. Penghormatan akan berbuah penghormatan.
- Sesekali ajukan pertanyaan.
- Ikuti topik si ”lawan bicara” dan jangan memotong/menyela atau sibuk dengan urusan kita sendiri misal : pencat-pencat HP atau baca buku dan lain-lain.
(Abu Bara)
Bersambung...
0 comments:
Posting Komentar