Pesan Singkat untuk PKS dari mata yang berkaca-kaca... | dari pelosok Gunung Kidul
Haitami Fani el-alaby
UIN Sunan Kalijaga
Saya ingin sedikit bercerita mengapa saya harus menuliskan pengalaman ini dan mengabarkannya kepada anda.
Jadi begini, pagi-pagi sekali, rabu (29/5) saya mendapatkan telpon dari seseorang agar diminta segera hadir ke pedukuhan Turunan desa Girisuko kecamatan Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Saya pun terkaget-kaget. Jujur, saya sangat penasaran. Namun saya beranikan untuk bertanya lebih jelas dan sedikit memaksa, akhirnya dia menjelaskan bahwa hari ini akan ada peresmian dan peletakan batu pertama renovasi total masjid Annur yang dulu pernah dulu saya ajukan.
Seteleh berbincang-bincang, ternyata yang menelpon saya adalah ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gunung Kidul. Saya melaju ke lokasi bersama Ust Aliyudin, dari Keluarga Muslim cendikia (KMC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ternyata, disana sudah banyak orang yang hadir. Peresmian kali ini dihadiri oleh pejabat padukuhan, kepala desa, unsur muspida dari kecamatan, koramil, kapolsek dan yang lainnya. Ternyata renovasi masjid Annur merupakan bagian rangkaian renovasi 8 masjid di Gubung Kidul.
Warga yang melihat kehadiran saya tentunya tidak asing lagi. Setiap warga yang melihat pasti melambaikan tangan, sungguh menghidupkan cerita lama dan saya benar-benar bernostalgia. Saya adalah peserta KKN angkatan 77 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selama 2 bulan hidup ditengah-tengah masyarakat dusun Turunan. Suka dan duka saya lewati bersama masyarakt disini. Termasuk pertemuan saya dengan Ust Suwarno, DPC PKS Gunung Kidul. Dulu sewaktu saya mengabdi di padukuhan Turunan, saya memang sempat bertemu dan berkomunikasi dengan beliau. Sempat saya dengar, ternyata teman-teman anggota dewan dari fraksi PKS mengawal bantuan rumah untuk masyarakat termasuk diantaranya warga dusun Turunan yang beruntung mendapatkannya.
Sebenarnya masyarakat tidak banyak tahu dan justru masyarakat juga tidak senang-senang amat dengan PKS, sebab saya pernah mengundang Ust. Suwarno selaku ketua DPC PKS gunung Kidul untuk mengisi pengajian, dan wal hasil ada yang senang dan ada yang tidak senang dengan kehadiran beliau karena dinilai politis.
Melihat kesungguhan kader PKS, diam-diam saya mencoba membicarakan kepada beliau untuk membantu memperbaiki masjid yang saat itu sudah tua dan retak-retak akibat gempa. Belum lagi fasilitas yang sangat minim, sehingga mendorong saya memberanikan diri untuk membuka pembicaraan tersebut tanpa sepengetahuan warga. Usul saya mendapat respon baik dari ust Suwarno.
Seiring berjalannya waktu, saya tidak menuntut banyak kepada PKS untuk membantu program saya, dalam hal ini bekerja sama dalam pengabdian di masyarakat. Program saya berjalan dengan baik, bahkan dinilai sangat bagus oleh masyarakat. Bagaimana tidak, seluruh elemen masyarakat merasakan keberadaan kami selama 2 bulan itu.
Mulai dari pembenahan dan pemakmuran masjid, perbaikan jalan, penerangan jalan, perayaan 17an, membuat dan membina kelompok hadroh (seni musik khas nahdiyin -ed) dan lain sebagainya. Sampai sekarang, sebagian dari kegiatan-kegiatan tersebut masih dijalankan warga. Bahkan, ditengah-tengah kesibukan saya sempatkan hadir untuk memenuhi undangan warga Turunan dalam acara mujadahan. Ternyata sambutan masyarakat begitu hangat. Penampilan special adalah hadroh yang pernah kelompok KKN UIN Suanan Kalijaga bina ini unjuk gigi seiring peningkatan dalam berseni hadroh.
Ketika itu, saya sudah mendengar kabar dari PKS akan menindaklanjuti permohonan saya tersebut. Saya sampaikan dalam beberapa kesempatan kepada warga bahwa masjid Annur akan segera direnovasi. Raut senang menghiasi para jamaah.
Puluhan kali warga berterimak kasih atas kerja keras kader-kader PKS selama ini. Dan saya pun turut menyampaikan ucapan terima kasih itu. Dibalik perkembangan padukuhan, ternyata PKS turut serta didalamnya tanpa sepengetahuan warga. Namun setelah saya ceriatakan, masyarakat hanya bisa terdiam dengan mata yang berkaca-kaca. Saya coba tatap satu persatu mata itu, ternyata saya menangkap seakan ada pesan yang ingin disampaikan kepada saya namun tak kuasa untuk diucapkan. Pesan itu adalah ucapan terima kasih dan dukungan kepada kader PKS untuk terus bekerja. Subhanallah, ternyata mereka sudah mulai jatuh cinta kepada PKS. ***
Haitami Fani el-alaby
UIN Sunan Kalijaga
Saya ingin sedikit bercerita mengapa saya harus menuliskan pengalaman ini dan mengabarkannya kepada anda.
Jadi begini, pagi-pagi sekali, rabu (29/5) saya mendapatkan telpon dari seseorang agar diminta segera hadir ke pedukuhan Turunan desa Girisuko kecamatan Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Saya pun terkaget-kaget. Jujur, saya sangat penasaran. Namun saya beranikan untuk bertanya lebih jelas dan sedikit memaksa, akhirnya dia menjelaskan bahwa hari ini akan ada peresmian dan peletakan batu pertama renovasi total masjid Annur yang dulu pernah dulu saya ajukan.
Seteleh berbincang-bincang, ternyata yang menelpon saya adalah ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gunung Kidul. Saya melaju ke lokasi bersama Ust Aliyudin, dari Keluarga Muslim cendikia (KMC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ternyata, disana sudah banyak orang yang hadir. Peresmian kali ini dihadiri oleh pejabat padukuhan, kepala desa, unsur muspida dari kecamatan, koramil, kapolsek dan yang lainnya. Ternyata renovasi masjid Annur merupakan bagian rangkaian renovasi 8 masjid di Gubung Kidul.
Warga yang melihat kehadiran saya tentunya tidak asing lagi. Setiap warga yang melihat pasti melambaikan tangan, sungguh menghidupkan cerita lama dan saya benar-benar bernostalgia. Saya adalah peserta KKN angkatan 77 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selama 2 bulan hidup ditengah-tengah masyarakat dusun Turunan. Suka dan duka saya lewati bersama masyarakt disini. Termasuk pertemuan saya dengan Ust Suwarno, DPC PKS Gunung Kidul. Dulu sewaktu saya mengabdi di padukuhan Turunan, saya memang sempat bertemu dan berkomunikasi dengan beliau. Sempat saya dengar, ternyata teman-teman anggota dewan dari fraksi PKS mengawal bantuan rumah untuk masyarakat termasuk diantaranya warga dusun Turunan yang beruntung mendapatkannya.
Sebenarnya masyarakat tidak banyak tahu dan justru masyarakat juga tidak senang-senang amat dengan PKS, sebab saya pernah mengundang Ust. Suwarno selaku ketua DPC PKS gunung Kidul untuk mengisi pengajian, dan wal hasil ada yang senang dan ada yang tidak senang dengan kehadiran beliau karena dinilai politis.
Melihat kesungguhan kader PKS, diam-diam saya mencoba membicarakan kepada beliau untuk membantu memperbaiki masjid yang saat itu sudah tua dan retak-retak akibat gempa. Belum lagi fasilitas yang sangat minim, sehingga mendorong saya memberanikan diri untuk membuka pembicaraan tersebut tanpa sepengetahuan warga. Usul saya mendapat respon baik dari ust Suwarno.
Seiring berjalannya waktu, saya tidak menuntut banyak kepada PKS untuk membantu program saya, dalam hal ini bekerja sama dalam pengabdian di masyarakat. Program saya berjalan dengan baik, bahkan dinilai sangat bagus oleh masyarakat. Bagaimana tidak, seluruh elemen masyarakat merasakan keberadaan kami selama 2 bulan itu.
Mulai dari pembenahan dan pemakmuran masjid, perbaikan jalan, penerangan jalan, perayaan 17an, membuat dan membina kelompok hadroh (seni musik khas nahdiyin -ed) dan lain sebagainya. Sampai sekarang, sebagian dari kegiatan-kegiatan tersebut masih dijalankan warga. Bahkan, ditengah-tengah kesibukan saya sempatkan hadir untuk memenuhi undangan warga Turunan dalam acara mujadahan. Ternyata sambutan masyarakat begitu hangat. Penampilan special adalah hadroh yang pernah kelompok KKN UIN Suanan Kalijaga bina ini unjuk gigi seiring peningkatan dalam berseni hadroh.
Ketika itu, saya sudah mendengar kabar dari PKS akan menindaklanjuti permohonan saya tersebut. Saya sampaikan dalam beberapa kesempatan kepada warga bahwa masjid Annur akan segera direnovasi. Raut senang menghiasi para jamaah.
Puluhan kali warga berterimak kasih atas kerja keras kader-kader PKS selama ini. Dan saya pun turut menyampaikan ucapan terima kasih itu. Dibalik perkembangan padukuhan, ternyata PKS turut serta didalamnya tanpa sepengetahuan warga. Namun setelah saya ceriatakan, masyarakat hanya bisa terdiam dengan mata yang berkaca-kaca. Saya coba tatap satu persatu mata itu, ternyata saya menangkap seakan ada pesan yang ingin disampaikan kepada saya namun tak kuasa untuk diucapkan. Pesan itu adalah ucapan terima kasih dan dukungan kepada kader PKS untuk terus bekerja. Subhanallah, ternyata mereka sudah mulai jatuh cinta kepada PKS. ***
0 comments:
Posting Komentar