"Detik dan Skandal Jurnalisme Peradilan Sesat Harus Dibongkar!" by @Fahrihamzah
by @Fahrihamzah
- Pagi ini (26/6) KPK memakai detik.com mencoba menyerang saya. Ok saya akan hadapi.
- Foto di hp fatanah dibocorkan ke detik.com dan memang + tempo, ini 2 media teraktif menjadi operator KPK.
- DETIK ini sering sekali memelintir omongan saya. Dan kalau sudah punya mau Apapun omongan judulnya sama.
- Kalau mereka sudah punya mau, mereka akan paksaan menjadi berita..cara mencari data entah dari mana yg penting naik.
- Saya teringat sama orang2 idealis yang dulu merintis jurnalisme online ini. Sekarang tiba2 berwarna biru.
- Detik ini dibeli seorang konglomerat yang dulu dapat KLBI hasil lobby zaman mar'ie muhammad. Pemilik bank mega.
- Chairul tandjung memang hebat...dia mengakuisisi detik setelah punya TV dan menguasai beberapa media.
- Detik ini sekarang berwarna biru dan ditugaskan menghajar orang2 yang punya kritik kepada establish.
- Chaerul tandjung merajalela setelah menjadi tim presiden SBY dan diangkat menjadi ketua KEN (komite ekonomi nasional).
- Benci-nya saya sama sebagian media sekarang adalah karena mereka sok suci padahal moralnya sdh hancur.
- Kita tidak pernah melihat dalam sejarah bahwa pelacuran media terjadi secara telanjang di depan mata seperti sekarang.
- Masih ingat forum pemred yang di bali itu? Tragis memang ketika para senior media mengitroduksi self critics..
- Anak anak muda di level redaksi media justru sedang menikmati kekuasaan sebagai redaksi dan menjadi operator politik.
- Detik adalah contoh yang paling tragis bagaimana kapitalisme media dan politik merongrong idealisme wartawan.
- Buat mereka ini, misi suci jurnalistik sudah hilang. Di belakang mereka ada tugas dari kaum pemilik modal. Cari uang.
- Dan dalam persaingan yang makin kejam, mereka juga saling mematikan dalam suatu perang mencari iklan yang tak lagi punya aturan.
- Untung kita punya social media dan kita melawan dengan cara apa adanya...mereka takkan menang, kita tak bisa dikebiri.
- Mereka punya tuan dan bos besar, kita tidak punya tuan. Kita manusia merdeka yang tidak bisa ditakuti mereka.
- Sekali lagi, mereka ini tidak boleh menantang moral kita. Kepala kita lebih tegak dari mereka. Mereka ini kacung belaka.
- Detik dan skandal jurnalisme peradilan sesat harus kita bongkar. Di belakang ini semua uang dan bisnis sensasi.
- Para konglomerat media yang sedang berlomba menjadi politisi mendapat 2 hal sekaligus: proteksi dan uang.
- Mereka ini bukan tidak punya perkara besar. Tapi proteksi berjalan termasuk oleh solidaritas antar mereka.
- Uang mereka dapat melalui bisnis legal media (iklan, dll) juga bisnis gelapnya (menjadi centeng kasus, dll).
- Anak2 muda yg meniti karir sebagai wartawan sebagaimana saya dulu, tak ada salah, mereka tidak tahu masalah.
- Ini soal sekongkol dan soal pengkhianatan pada misi suci jurnalime. Sekian.
0 comments:
Posting Komentar