Judul diatas mungkin agak ekstrem diterima telinga parpol-parpol besar negeri ini. Namun, mau tidak mau, suka tidak suka PKS sudah menjelma menjadi Fenomena Unik di panggung politik Negeri 1001 masalah ini. Judul diatas adalah satu dari rangkuman diskusi di “apa kabar
Yudi latief mengungkapkan kelebihan PKS yang sulit dapat disamai oleh Partai Lain adalah Jaringan PKS yang sangat kuat, karena PKS adalah Partai Kader. Apabila PKS mampu mengoptimalkan jaringan parpolnya yang sudah tersebar di seluruh wilayah
Namun Hal itu langsung dibantah oleh Razikun, yang mengatakan dalam setiap survey oleh Lembaga survey nasional, sebenarnya PKS telah melahirkan 1 kader yang selalu ada di 5 Besar Rating Pemimpin nasional yaitu DR. Hidayat Nur wahid. Namun secara kolektif PKS memang kalah dalam segi kepemimpinan dibanding 2 parpol besar diatas, hal ini selaras dengan hasil penelitian Kompas beberapa bulan lalu, yang menempatkan PKS di bawah Golkar dalam segi kepemimpinan nasional. Selain itu PKS juga kurang dapat mengakamodir para pemilih non islam. Razikun menambahkan hasil riset Kompas dan CSIS yang dilakukan 1 munggu yang lalu, PKS adalah satu-satunya parpol yang naik pemilihnya dikala SEMUA parpol turun tingkat pemilihnya. Dalam acara “Apa Kabar Indonesi malam” (18/07/08) J.Kristiadi (Dir. CSIS) dan Machfud Siddik mengungkapkan hasil penelitian CSIS yang menyimpulkan bahwa PKS adalah satu-satunya parpol yang mengalami peningkatan dari segi pemilih. Survei CSIS mengenai “perilaku pemilih Indonesia 2008” juga terungkap bahwa loyalitas pemilih PKS sangat tinggi. Sebanyak 75,4 persen pemilih yang pada Pemilu 2004 lalu memilih PKS, menyatakan akan kembali memilih PKS pada Pemilu 2009, sedangkan loyalitas pemilih Partai Golkar sebesar 61 persen, diikuti PDIP sebesar 55,1 persen.
"Dukungan terhadap PPP dan PAN akan mengalami penurunan drastis dan banyak pendukungnya yang pindah ke PKS.
Yudi memprediksi tidak ada parpol yang akan mencapai 25 % di pemilu 2009, oleh karena itu penting bagi parpol termasuk PKS untuk memikirkan koalisi, dan dalam koalisi satu hal juga harus diperhitungkan adalah paham kebangsaan yang dianut parpol, karena PKS adalah partai Islam maka PKS harus selalu membangun Paham Kebangsaannya. Hal ini mungkin telah dibaca oleh para pengurus parpol yang menambahkan kata profesional dalam slogan barunya itu, seperti yang disampaikan razikun, PKS telah melaunching platform yang dituangkan dalam buku wajib yang harus dibaca oleh seluruh kader yaitu “Membangun Indonesia Madani” Buku setebal 614 halaman itu adalah buku pengembangan wawasan kebangsaan kader terkait bagaimana Indonesia kedepan.
Nilai positif lain diungkap oleh Yudi, PKS adalah parpol yang mengusung “Moral” sebagai inovasi parpol di
Menanggapi hal itu Razikun mengungkapkan PKS adalah partai pelopor yang mengembalikan grativikasi yang diterima kadernya di
Di akhir diskusi disarankan oleh Yudi agar PKS menambah wilayah konstituen yang merupakan basis masa partai lain. Jawa timur adalah garapan empuk PKS, jika PKS memang Peka. Inilah momentum emas untuk menarik
Berbagai survey baik dari Indo barometer, Kompas, CSIS, LSI dll telah menyiratkan betapa PKS sudah menjadi Kuda hitam yang akan membuat kejutan demi kejutan politik di negeri ini. Dan bukan hal mustahil jika kader PKS mampu bekerja keras, Partai berideologi Islam itu mampu menjungkalkan Golkar, PDI-P di Pemilu 2009. Pertanyaanya adalah apakah kader-kader PKS sudah siap menjadi pemenang Pemilu 2009? Hanya waktu yang bisa mejawab dan sejarah yang akan mencatatatnya!!. (Wahadi)
0 comments:
Posting Komentar