Wakaf Quran
News Update :

Bulan Ramadhan, Bulan Puasa (Syahrush-Shiyam)

Senin, Juli 15, 2013

Bulan Puasa (Syahrush-Shiyam)
 
Oleh : Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri

Faktor pertama dan utama yang menjadikan Ramadhan sebagai bulan paling istimewa adalah, dipilihnya bulan tersebut bagi pelaksanaan fardhu puasa yang merupakan salah satu rukun asasi dalam Islam. Dan puasa, sebagaimana penegasan Allah, adalah salah satu sarana teristimewa untuk menggapai derajat ketaqwaan yang lebih tinggi (QS.Al-Baqarah: 183). 
 
Disamping itu fadhilah-fadhilah ibadah shaum ini sangatlaha banyak dan beragam, yang menjadikannya sebagai salah satu ibadah paling utama sebagai jalan taqarrub ilallah, penyucian jiwa, penempaan hati, perlindungan diri, penghapusan dosa, pembebasan dari api neraka, peningkatan derajat di Surga, dan seterusnya dan seterusnya. Namun puasa yang dimaksud, dengan bermacam-macam fadhilahnya tersebut, tentu bukanlah puasa parsial yang hanya terbatas pada puasa menahan diri dari lapar dan dahaga semata. Melainkan ia adalah puasa total dengan mempuasakan seluruh entitas diri seorang mukmin atau mukminah karena Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan nista, maka sekali-kali Allah tidak butuh pada puasanya dengan hanya meninggalkan makan dan minum saja” (HR.Al-Bukhari).

Dan sabda beliau pula (yang artinya): “Jika salah seorang diantara kamu sedang berpuasa, maka janganlah ia berlaku tidak senonoh atau membuat keributan. Dan jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia berkata:  sungguh aku sedang berpuasa!” (HR.Muttafaq ‘alaih).

Dan agar bisa total, optimal dan tidak parsial, maka puasa kita harus meliputi:
  • Mempuasakan hati dan pikiran
  • Mempuasakan emosi dan perasaan
  • Mempuasakan syahwat perut
  • Mempuasakan syahwat seks
  • Mempuasakan syahwat lidah dan mulut
  • Mempuasakan syahwat mata
  • Mempuasakan syahwat telinga
  • Mempuasakan syahwat tangan
  • Mempuasakan syahwat kaki
  • Dan mempuasakan syahwat-syahwat yang lainnya.

Puasa total seperti itulah yang akan mewujudkan perubahan besar dalam diri pribadi dan kehidupan orang perorang secara khusus dan juga masyarakat secara umum. Adapun puasa parsial yang hanya mengubah jadwal makan dan minum dari siang ke malam saja, maka tidak akan meninggalkan perubahan yang berarti.
Share this Article on :

0 comments: